Gorontalo Peringkat 3 Tertinggi Pernikahan Dini, Ini Upaya Dinas PPPA

Pernikahan dini, yang bertentangan dengan undang-undang perkawinan terbaru, telah menjadi perhatian serius di Provinsi Gorontalo. Menurut data tahun 2023, Provinsi Gorontalo telah masuk dalam lima besar peringkat tertinggi pernikahan dini di Indonesia, menempati posisi ketiga.

Fenomena ini memicu respons aktif dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai upaya mengatasi pernikahan dini di Gorontalo.

“Kami Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, beberapa kegiatan sudah kami upayakan yang pertama adalah memastikan seluruh desa di Provinsi Gorontalo adalah desa ramah perempuan dan peduli anak. Yang kedua upaya dari kami, seluruh kabupaten kota menjadi kabupaten kota layak anak,” ujar Yana, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan, Jumat (05/04/2025)

Dengan demikian, diharapkan bahwa kejadian pernikahan dini dapat diminimalkan, terutama dalam kasus-kasus di mana perempuan hamil karena kekerasan seksual dan terpaksa menikah.

Tidak hanya fenomena pernikahan dini, Pengasuhan Anak juga menjadi fokus, dengan Provinsi Gorontalo menempati peringkat kedua terburuk di Indonesia. dalam hal ini salah satu permasalahan yang ditangani adalah kurangnya pemberian ASI kepada bayi.

“Pengasuhan Anak, Provinsi Gorontalo juga raport merah, ini terburuk kedua se Indonesia Pengasuhan Anak, termasuk itemnya adalah tidak memberikan ASI,” tambah Yana.

Dalam fenomena pernikahan dini, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menekankan pentingnya pendidikan penuh bagi anak-anak. Kolaborasi dengan Dinas Pendidikan diperlukan untuk memastikan bahwa anak-anak tersebut tetap berada dalam sistem pendidikan hingga usia yang tepat, sehingga mengurangi kemungkinan mereka menikah pada usia yang masih dibawah umur

Yana menyampaikan harapannya agar orang tua tidak melakukan pernikahan dini kepada anak-anak mereka.

Sebagai bagian dari upaya penyuluhan dan pemberdayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berencana akan meluncurkan Webinar Series setelah bulan Ramadhan. Webinar ini nantinya akan membahas berbagai isu terkait perlindungan perempuan dan anak-anak, termasuk bagaimana perempuan dapat berbicara ketika mengalami kekerasan seksual, serta pentingnya membangun kesadaran kolektif untuk melawan pernikahan dini.

Segala upaya yang dilakukan membutuhkan dukungan dan keterlibatan dari semua pihak masyarakat untuk mencapai perubahan yang signifikan dalam menangani masalah pernikahan dini di Provinsi Gorontalo.

Exit mobile version