Gorontalo Masuk Dalam Peta Peluang Investasi BPKM

TATIYE.ID (GORONTALO) – Gorontalo menjadi salah satu dari 20 provinsi yang masuk dalam peta peluang investasi yang ditawarkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kiranya ada 25 proyek strategis investasi yang meliputi pariwisata, kawasan, industri, dan infrastruktur.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi penyusunan peta peluang investasi daerah secara virtual bersama Menteri Pariwisata/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, di aula kantor Dinas Penanaman Modal, ESDM, dan Transmigrasi (DPMESDMT) Provinsi Gorontalo, Jumat (18/6/2021).

“Syukur alhamdulillah potensi Gorontalo masuk dalam peta peluang investasi yang akan ditawarkan oleh BKPM ke investor,” kata Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim usai rapat.

Sektor usaha yang masuk dalam peta peluang investasi BKPM untuk Provinsi Gorontalo adalah industri hasil perkebunan dan pengembangan kawasan hutan.

Menyangkut lokasi investasi itu, Sucofindo selaku pihak yang bekerja sama dengan Kementerian Investasi dan BKPM dalam penyusunan peta investasi, akan melakukan pemetaan dan survei awal dengan melibatkan pemerintah daerah.

“Kita akan menyiapkan data-data yang akurat untuk dikaji dan dipelajari oleh tim dari kementerian dan Sucofindo agar investasi ini bisa terwujud dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejateraan masyarakat,” ujar Idris.

Pemerintah Provinsi Gorontalo tahun ini menargetkan investasi sebesar Rp10,145 triliun. Berdasarkan data DPMESDMT, realiasi investasi pada Triwulan I tahun 2021 sebesar Rp1,626 trililun atau mencapai 16 persen dari target.

Realisasi itu disumbang oleh Penanaman Modal Asing (PMA) yang nilai investasinya sebesar Rp470 miliar, serta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Non Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) sebesar Rp1,156 triliun.

Sementara itu berdasarkan data BKPM RI, investasi di Provinsi Gorontalo pada tahun 2020 mencapai Rp9,1 triliun. Capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp8,9 triliun atau naik sebesar 2,4 persen. (Adv)

Exit mobile version