TATIYE.ID (SPORT) – Event olah raga saat ini sudah menjadi bagian yang saling mengikat dari sektor pariwisata. Sport Tourism atau sering disebut wisata olahraga inilah yang coba digaungkan Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Pj. Gubernur Rudy Salahuddin.
Gorontalo Hallf Marathon (GOHM) adalah event lari terbesar pertama di Provinsi Gorontalo yang pesertanya mencapai lebih dari 2.500 orang atau runner. Menariknya, event ini tidak hanya diikuti masyarakat Gorontalo saja, tapi juga peserta atau runners dari luar Gorontalo.
Dengan mengangkat tema “Berlari di tengah pesona bahari dan budaya Gorontalo”, membuat kegiatan ini berdampak besar bukan hanya sektor ekonomi, tapi juga sektor pariwisata. Karena wisatawan bisa berolahraga sembari menikmati dan menjelajahi berbagai destinasi wisata di Gorontalo.
Dalam konteks ini bisa dibilang event Gorontalo Half Marathon berlangsung sukses. Ini bisa dilihat dari berbagai aspek, mulai dari tingkat hunian hotel yang full sejak tiga hari sebelum pelaksanaan event, penerbangan lebih ramai dibandingkan hari-hari normal, hingga tingkat kunjungan wisatawan dibeberapa objek wisata di Gorontalo yang meningkat.
Sport tourism diharapkan menjadi salah satu subsektor pariwisata yang diandalkan dan berkontribusi besar bagi daerah termasuk di Gorontalo. Kepala Dinas Dispora Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili, dalam satu kesempatan, berharap dengan adanya event-event olahraga seperti halnya Gorontalo Half Marathon ini dapat menumbuhkan sport tourism di Gorontalo agar bisa terus menanjak, bahkan bernilai ekonomi tinggi sehingga menambah tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Gorontalo.
“Kegiatan Gorontalo Half Marathon ini sebenarnya sebagai awal bagi daerah untuk bagaimana mengangkat potensi sport tourism Gorontalo sehingga dapat berefek pada pertumbuhan pariwisata dan ekonomi. Serta tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” ujarnya.
Dikutip dalam sebuah artikel tentang Sport Tourism di website https://indonesia.go.id, secara umum masih banyak masyarakat awam belum paham apa itu sport tourism. Nah, dalam konteks pariwisata, pelaku sektor itu dibagi dalam dua jenis sport tourism yang cukup umum. Pertama, hard tourism, sebagai acara perlombaan bersifat regular, seperti Asian Games, Sea Games, atau World Cup. Kedua, soft sport tourism, yang dikenal dengan pariwisata olahraga dan berkaitan dengan gaya hidup (lifestyle), seperti bersepeda, berlari, hingga berselancar.
Dalam konteks aktivitas wisata olahraga di Indonesia, ada Tour de Singkarak yang menja di daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia sejak tahun 2009 silam. Nah, bagaimana dengan Gorontalo? nah, event lari Gorontalo Half Marathon ini diharapkan menjadi sasaran kedepan agar Gorontalo dapat dikenal juga dengan event olahraganya.
Saat ini secara umum jika ditanya dari Gorontalo, maka jagung dan cauca panasnya yang akan lebih dulu dikenal. Dengan Gorontalo Half Marathon dalam tiga kategori, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, dan 21 kilometer yang dikombinasikan dengan kepentingan sektor pariwisata kini menjadi “virus” wisata olahraga coba dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Berkaitan dengan itu, Wahyudin Katili sekali lagi berharap pelaksanaan Gorontalo Half Marathon, Ahad (27/10/2024) sebagai upaya mengembangkan potensi wisata olahraga di Gorontalo.
“Pariwisata berbasis olahraga yang ada dampak pada kesehatan, dan juga akan berdampak pada ekonomi,” pungkas Wahyudin Katili. (*)