TATIYE.ID (GORONTALO) – Partai Gerindra Kabupaten Gorontalo tampaknya sangat resah dengan hasil keputusan Pemkab Gorontalo yang akan membayar uang THR pegawainya 50% atau setengahnya saja.
“Ck… Ck… Ck…. Kasian betul pegawai Pemkab Gorontalo,” tutur Wahidin Ishak, Juru Bicara Partai Gerindra sambil geleng kepala.
Lanjut Wahidin, pegawai-pegawai pemkab sejatinya sudah bekerja selama 12 bulan, tapi untuk menikmati Hari Besar Idul Fitri saja susah karena pemda rela berhutang untuk rakyat (dana PEN) ratusan miliar tapi mengaku tidak mampu membayar gaji THR pegawainya sendiri.
Dia lalu membandingkan pegawai di daerah lain yang menerima THR secara penuh, bukan hanya setengahnya saja.
“Dengan ukuran itu dapat disimpulkan bahwa para pemimpin pemkab lebih mementingkan politik kekuasaan daripada kesejahteraan rakyat. Dan itu memaksa kita harus mengakui bahwa Kabgor ini pondo’o dan motupo (tertinggal dan keropos, red),” kata Wahidin.
Wahidin mengutarakan, segala citra jelek Pemkab Gorontqlo itu akan terhapus jika THR pegawai dibayarkan penuh tepat waktu.
“Saya juga tidak ingin ada citra jelek para pemimpin Pemkab yang terasa zalim jika tidak membayarkan THR secara penuh. Oleh karena itu saya menghimbau mereka untuk segera membayarkan THR dan gaji 13 secara 100% dan tepat pada waktunya, yaitu sekitar Idul Fitri,” tutur Wahidin.
