TATIYE.ID (KABGOR) – Ketua PGRI Kabupaten Gorontalo, Dr. Fory Naway meminta kepada pengurus PGRI merapatkan barisan untuk membuat program yang riil.
“PGRI diharapkan benar-benar lebih memperhatikan wujud dari program Kemendikbud yakni bagaimna mewujudkan merdeka belajar dan guru bergerak,” harap Fory Naway, saat melantik pengurus PGRI cabang batudaa Cs di rumah makan terapung dnau Limboto Kecamatan Batudaa, Kamis (10/06/2021).
Dirinya pun menyampaikan, banyak masalah yang terjadi di lapangan dan membutuhkan perhatian ekstra dari PGRI, yakni masalah perempuan dan perlindungan anak.
Selaku ketua tim Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2TPA) dan juga ketua pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) Kabupaten Gorontalo, Fory menceritakan banyak masalah ditemukan di lapangan dan di sekolah-sekolah yang justru tidak diantisipasi awal bagaimana mendidik karakter anak bahkan ada masalah tenaga pendidik sampai kerana hukum.
“Di sinilah kita tidak bisa melihat sebelah mata, warna guru selaku PGRI harus ada, mengibarkan diri bagaimana memperhatikan khsusunya untuk program bidang perempuan dan perlindungan anak,” imbuh Fory.
Bunda PAUD Kabupaten Gorontalo itu juga mengingatkan ada juga guru yang terlibat dengan hukum dan ini menjadi perhatian kita semua termasuk kegalauan guru terkait rekutmen PPPK.
“Insya Allah ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah karena untuk Kabupaten Gorontalo tahun ini ada seribuan guru honor dialihkan menjadi PPPK,” ujar dia.
Ia pun menyampaikan selamat kepada pengurus yang baru dilantik dan selamat bertugas, selamat bergabung dan selamat untuk membuat terobosan dan inovasi baru terutmama gerak cepat guru termasuk merdeka belajar.
“Ini perlu kita pahami dan juga lebih membuka diri bagaimana kedepan guru-guru lebih mantap, lebih hebat, tambah cerdas. Apalagi saat ini sudah pada zaman digitalisasi,” pungkasnya.