TATIYE.ID (DEPROV) – Pimpinan dewan bersama pimpinan fraksi di DPRD Provinsi Gorontalo, menggelar rapat konsultasi dengan Penjabat Gubernur, Hamka Hendra Noer, Senin (10/10/2022).
Ada beberapa poin penting yang dibahas. Satu diantaranya terkait pembatalan 4 proyek yang dianggarkan melalui dana PEN oleh Pemprov Gorontalo.
Empat proyek tersebut adalah pembangunan unit pengolahan limbah B3 dan laboratorium, pembangunan jalan tenilo-pilolodaa-iluta segmen I, jasa konsultan MK pembangunan RSUD Dr. Hasri Ainun Habibie dan pengadaan alat kesehatan
Ketua DPRD, Paris Jusuf mengatakan, pihaknya mendukung pembatalan proyek tersebut. Karena berdasarkan penjelasan Penjagub, pembatalan 4 proyek strategis dana PEN sudah sesuai mekanisme yang sebelumnya telah dikaji oleh Pemprov Gorontalo.
“Pak Penjagub telah mengirim surat pembatalan. Dan berdasarkan penjelasannya, bahwa itu sudah sesuai mekanisme. Dengan begitu kami di DPRD mendukung kebijakan
yang telah dikaji sesuai regulasi,” ucapnya.
Meski pembatalan 4 proyek dana PEN tersebut telah disepakati, namun berdasarkan pertimbangan yang ada DPRD memberikan catatan kepada Pemprov untuk mencari solusi terkait pengadaan alat kesehatan di RS Ainun Habibie.
“Kami minta agar Pemprov segera mencarikan solusi soal pengadaan alat kesehatan di RS Ainun Habibie. Dan soal pengolahan limbah B3 dan lainnya itu sudah berdasarkan kajian teknis dari OPD terkait,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer mengungkapkan bahwa pembatalan 4 proyek dana PEN telah dijelaskan kepada pihak DPRD, baik dari teknis administrasi maupun secara hukum.
“Berhubung sampai dengan saat ini tidak ada progres yang signifikan dan pembangunan fisiknya juga tidak boleh kurang dari enam bulan, maka Pemprov Gorontalo membatalkan proyek tersebut,” pungkasnya. (**)