TATIYE.ID (POHUWATO) – Anggota DPRD Kabupaten Pohuwato sepakat akan mengalokasikan dana Reses masa sidang kedua untuk penanganan Covid-19. Hal ini kata Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi melihat dengan kondisi yang ada sampai dengan penetapan tanggap darurat oleh pemerintah sampai 29 Mei 2020 sehingga itu akan melewati masa sidang reses yang idealnya sesuai tata tertib dari bulan Januari-April 2020.
“Tadi kami Badan Anggaran (Banggar) telah melaksanakan rapat terkait pelaksanaan reses masa sidang kedua yang dilaksanakan oleh DPRD Pohuwato. Reses ini idealnya di masa sidang kedua, sesuai tata tertib itu dari Januari-April. April pun bisa kita laksanakan. Tapi dengan kondisi yang ada sampai dengan penetapan tanggap darurat oleh pemerintah sampai 29 Mei 2020 sehingga itu akan melewati masa sidang. Reses ini akan tetap kami lakukan dengan pola yang berbeda. Yang tadinya disetiap reses kita mengumpulkan banyak orang (konstituen) untuk menyampaikan aspirasi mereka tapi kali ini kita rubah dengan mengindahkan apa yang menjadi surat edaran pemerintah itu sendiri yaitu dilarang berkumpul,”ujar Nasir
Lanjut Nasir, Reses kali ini akan lebih mengedepankan sistem jemput bola disamping mendengar aspirasi masyarakat yang akan dilakukan secara komunikasi, pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan sehingga reses ini bukan saja pada masalah mendengarkan aspirasi tapi lebih fokus pada masalah pengawasan terhadap penanganan pencegahan covid-19.
Dengan tidak mengumpulkan banyak orang, maka anggaran makan dan minum, tenda, kursi dan lain sebagainya ini tidak akan direalisasikan anggaran ini total kurang lebih anggota DPRD 20 juta per orang kalau di totalkan ada sekitar 525 juta seluruh anggaran yang sudah disepakati oleh banggar dan oleh semua pimpinan fraksi ini akan disumbangkan (alokasikan) anggaran ini untuk penanganan covid-19.
“Karena dilihat banyak keluhan yang dikeluhkan masyarakat khususnya tenaga medis ada APD (alat pelindung diri) buatan yang kita lihat sendiri dari baju hujan dan lain sebagainya kemudian masalah masker, disinfektan dan lain-lain. Bukan saja itu kita juga melihat efek dari program dirumahkan, khususnya para tukang bentor, para pedagang kecil yang banyak merasakan efeknya sambil menunggu yang menjadi usulan pemerintah daerah, walaupun ini tidak maksimal dengan anggaran 500 juta sekian ini tapi kami turut membantu dan ikhlas dari anggota DPRD,” ujar Ketua DPRD itu.
Pewarta : Febriyanto Mahmud



















