TATIYE.ID (POHUWATO) – Ketua DPC APRI Kabupaten Pohuwato, Limonu Hippy meminta pemerintah Provinsi Gorontalo, pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato serta aparat penegak hukum untuk tidak serta merta melakukan penertiban tanpa mempertimbangkan berapa jumlah masyarakat yang mengantungkan hidup di tambang, Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang telah berdampak secara Ekonomi.Senin (30/11).
“Sekarang apa harus di tertibkan, harus di hentikan aktifitas tambang?, disisi lain dalam kondisi resesi ekonomi seperti ini kemudian aktifitas tambang yang Satu-satunya bisa mendongkrat perputaran ekonomi di pohuwato bahkan di Gorontalo secara Umum, apa harus di hentikan?,” Limonu Hippy.
Limonu pun meminta kepada pemerintah daerah baik provinsi dan Kabupaten Pohuwato bisa mempertimbangkan nasib para penambang setelah di terbitkan.
“Tentu dalam hal mengambil keputusan dan kebijakan tentu banyak hal yang harus di pertimbangkan, tidak di lihat disisi Lingkungannya, tapi juga harus dilihat dari sisi lainnya seperti ekonomi, Kamtibmas, stabilitas Daerah, yang di harapkan jangan sampai karena usaha masyarakat ini di tutup kemudian orang jadi kehilangan pendapatan, kahilangan pekerjaan, kemudian akan berdampak pada faktor yang yang bersifat Negatif,” jelasnya.
Seperti diketahui, masyarakat penambang saat ini di hantui dengan adanya rencana penertiban alat berat yang di gunakan oleh Para pengusaha pertambangan di wilayah Kabupaten Pohuwato
DPC APRI Kabupaten Pohuwato tidak ingin hal Negatif pasca penertiban itu terjadi, sehingga Ketua DPC APRI Kabupaten Pohuwato, Limonu Hippy mempertanyakan langkah pemerintah daerah terhadap para penambang yang kehilangan pekerjaan setelah penertiban.
“Kita dari APRI tidak mengiginkan itu, kalau memang di hentikan aktifitas tambang?, boleh, tapi apakah pemerintah telah menyiapkan lapangan kerja bagi ribuan penambang yang ada, Apakah pemerintah siap memberi tunjangan hidup para penambang?,
Dan hasil tambang itu bukansaja dinikmati oleh pra penambang, tetapi sirkulasi ekonomi dari hasil tambang itu dirasakan oleh masyarakat lainnya,” ujar Limonu Hippy.
Saat ini pertambangan di Kabupaten Pohuwato telah menggunakan Alat berat untuk memudahkan mendapatkan emas, sebab Beberapa dari masyarakat penambang mengatakan bahwa kandungan Emas seperti di Botudulanga Desa Hulawa dan tambang di Desa Karya Baru, Kecamatan Dengilo sudah berada di kedalaman yang tidak mudah dilakukan dengan alat manual, sehingganya mereka merasa terbantu dengan adanya alat berat tersebut.