
POHUWATO- Daerah Kabupaten Pohuwato patut bangga dengan kedatangan para dosen terbaik dari London School of Public Relations (LSPR) Institute of Communication and Business, Dewi Rachmawati, S.P, M.Si (Fakultas Komunikasi), Ayu Rakhmi Tiara Khamdani, MM. Par (Jurusan Pariwisata – Fakultas Bisnis), Jati Paras Ayu, MM.Par, CHE (Jurusan Pariwisata – Fakultas Bisnis), Yesi Pandu Pratama Wibowo DC, M. Par (Jurusan Pariwisata – Fakultas Bisnis). Kamis (15/05).
Kunjungan LSPR Institute di daerah yang berjulukan Bumi Panua ini dalam rangka penelitian komunikasi dan pariwisata pemukiman terapung warga suku bajo yang ada di Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato.
Jati Paras Ayu sebagai Kaprodi Pariwisata, Fakultas Bisnis di LSPR Institute of Communication & Business mengatakan, destinasi wisata yang dimiliki oleh daerah pohuwato sangat berpotensi untuk terkenal diseluruh dunia.
“Potensi pariwisata di Pahuwato sangat potensial untuk mendunia,” kata Jati Paras Ayu.
Tidak hanya itu, Ayu Rakhmi Tiara Khamdani, dosen Prodi Pariwisata, Fakultas Bisnis juga menambahkan, keunikan wisata yang ada di Desa Torosiaje sangat unik, terlebih lagi sejarah Suku Bajo bisa menjadi wisata budaya yang menarik perhatian para wisatawan.
“Salah satu icon menarik yang bisa dikembangkan sebagai wisata yang unik adalah Torosiaje dimana tidak terdapat di propinsi lain. Juga secara historis Suku Bajo ini bisa menjadi wisata budaya yang menarik, ” ungkap Ayu Rakhmi.
Dewi Rachmawati, Dosen Fakultas Komunikasi juga menambahkan, selain memiliki wisata yang unik, Provinsi Gorontalo juga memiliki kerajinan tangan yang unik, diantaranya adalah Sulaman Karawo, Upiya Karanji, hal ini dinilai dapat meningkatkan branding Provinsi Gorontalo.
“Perlu pengembangan promosi pemasaran, terutama promosi digital agar lebih mendunia. Kerajinan tangan di Gorontalo juga unik dan tidak dimiliki daerah lain seperti Sulaman Karawo & Upiya Karanji yang dapat meningkatkan branding Provinsi Gorontalo, ” pungkas Dewi.
Tidak hanya menarik dari sektor pariwisata dan kerajinan tangan, Provinsi Gorontalo juga memiliki kuliner khas gorontalo, seperti Ayam Iloni, Ilabulo ikan dan sate tuna yang memiliki cita rasa yang unik serta menyimpan nilai budaya.
“Kuliner khas Gorontalo seperti Ayam iloni, Ilabulo Ikan, dan Sate Tuna tidak hanya memiliki cita rasa yang unik, tetapi juga menyimpan nilai budaya yang kuat. Jika dikembangkan secara tepat, ia bisa menjadi ikon oleh-oleh kuliner basah khas Gorontalo, layaknya rendang dari Padang atau gudeg dari Yogyakarta,” ujar Yesi, Dosen Prodi Pariwisata, Fakultas Bisnis