Suasana pertemuan dua calon wakil bupati hasil rekomendasi DPP PPP Hamid Kuna dan Arifin Djakani bersama ketua DPC PPP Kabupaten Gorontalo Syam T Ase, Selasa (16/07).
Setelah beberapa waktu terdiam, dan muncul spekulasi dari beberapa tokoh bahwa tak akan ada lagi. Akhirnya pengisian Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo kini menemui titik terang.
Hal ini terlihat setelah kedua tokoh hasil rekomendasi DPP PPP, yakni Hamid Kuna dan Arifin Djakani melakukan pertemuan dengan pengurus DPC PPP di kantor DPC PPP, Selasa (16/07)
Ketua DPC PPP Syam T Ase usai pertemuan kepada awak media mengatakan, DPC PPP mengundang kedua tokoh tersebut karena selain direkomendasikan oleh DPP
PPP, keduanya juga masih merupakan anggota DPRD Provinsi Gorontalo aktif. Sementara jika mengacu pada aturannya yang ada, bila ingin maju menjadi Wabup, diharuskan untuk menanggalkan jabatan sebagai anggota DPR Provinsi.
“Guna menanyakan kesiapan kedua tokoh ini, kami DPC PPP mengundang mereka. Karena untuk maju menjadi calon wakil bupati konsekwensinya harus mundur dari anggota DPR Provinsi“,kata Syam.
Lebih lanjut Syam menjelaskna, hasil dari pertemuan DPC dengan kedua tokoh akan disampaikan ke DPP, meski sudah tak ada lagi surat rekomendasi untuk kedua kalinya. Kerena surat rekomendasi mereka telah dikeluarkan sejak 7 bulan yang lalu.
“Insha Allah besok kami akan melaporkan pertemuan ini ke DPP PPP. Karena sudah tidak ada lagi persoalan, sudah dipastikan Senin pekan depan akan ada keputusan dari PPP. Mengingat mereka berdua sudah sesuai dengan keputusan DPP dan keduanya pun bersedia untuk maju”,jelas Syam.
Ditempat yang sama Hamid Kuna mengaku berbesar hati. Meski dirinya yang berasal dari partai Hanura dan bukan partai pengusung, namun namanya keluar diusulkan oleh DPP PPP, dan menurutnya itu harus dihargai.
“Sebagai bentuk penghargaan saya kepada PPP yang sudah mengusulkan nama saya menjadi salah satu calon wakil bupati. Saya nyatakan saya siap maju dan mundur menjadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo”,tegas Hamid.
Sementara Arifin Djakani mengatakan hal yang sama, demi menghargai PPP yang telah merekomendasikan dirinya, beliau siap maju menjadi wakil bupati walaupun dirinya adalah kader Demokrat.
“Jika saya mundur dari pencalonan yang
diusulkan oleh DPP PPP, bisa jadi pandangan orang saya pembohong. Sudah diusulkan tapi saat bertarung mundur. Sehingganya saya tetap maju dan siap mundur dari Deprov,â€Âtandas Arifin.
Untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait pengisian wakil bupati, kedua tokoh asal kabupaten Gorontalo ini berharap agar proses ini bisa segera dilaksanakan.