TATIYE.ID (KABGOR) – Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (DLH & SDA) Kabupaten Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gorontalo membangun Klinik Kesehatan Kerja untuk melindungi pekerja penyapu jalan, pengangkut sampah, dan para pemangkas rumput dan pohon.
Terinformasi, klinik ini memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis khusus untuk para pengabdi lingkungan, yakni, para pekerja/tenaga kontrak di DLH & SDA. Screening juga dijadwalkan secara berkala setiap enam bulan oleh paramedis dari Puskesmas Limboto.
“Dalam rangka memberikan perlindungan kesehatan kepada para pengabdi lingkungan kami menjadwalkan pemeriksaan kesehatan setiap 6 bulan yang akan dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas Limboto,” ungkap Kepala Dinas DLH & SDA Kabupaten Gorontalo diwakili Sekretaris Dinas Ivon Riyanto Abdullah, M.Kes, Jumat (21/10/22).
Ivon menambahkan, jumlah pekerja yang akan tercover layanan klinik berjumlah 152 orang. “Mereka terbagi dan menangani kebersihan lingkungan di 5 (lima) kecamatan,” ungkapnya.
Peresmian Klinik Kesehatan Kerja ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Dr. Roni Sampir.
Dalam arahannya Roni mengapresiasi tugas para pekerja tersebut. Ia menegaskan, profesi sebagai petugas kebersihan merupakan pekerjaan yang penuh resiko sehingga perlu mendapat perlindungan. “Karenanya para pekerja ini saya sebut pahlawan lingkungan, bukan pengabdi lingkungan,” tandasnya.
Bahkan untuk menghargai profesi para petugas kebersihan, Roni Sampir menyatakan keinginannya untuk dapat berkumpul bersama pekerja tersebut.
Sementara itu, klinik kesehatan kerja yang dibangun DLH & SDA bersama Dinkes Kabupaten Gorontalo akan memberikan layanan gratis berupa Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Mental, Gula Darah, dan Skrining Mata. Pekerja yang ditemukan berpenyakit atau mengalami kelainan kesehatan lainnya langsung di obati atau di rujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
Dipihak lain, sebagaimana laporan Kepala DLH & SDA yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas bahwa sesuai hasil pendataan tenaga kontrak oleh BKSDM, kurang lebih 60% dari pekerja Pengabdi Lingkungan tidak memiliki ijazah.
Karenanya untuk menjawab hal tersebut Sekda Roni Sampir berjanji akan menjamin para pekerja agar bisa mengenyam pendidikan, yakni melalui program Dinas Diknas, agar mereka mendapatkan Ijazah Paket A, B ataupun C.
Acara peresmian Klinik Kesehatan Kerja dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Ismail T. Akase, M. Kes dan jajarannya.