
TATIYE.ID (SPORT) – Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo dipaksa untuk mencari solusi jitu usai lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) terkait Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dirilis Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Dari informasi yang beredar termasuk hasil pertemuan Komisi 4 DPRD Provinsi Gorontalo yang didampingi Wakil Ketua DPRD Sofyan Puhi dan Awaludin Paweni di Kemenpora RI tentang DBON, Cabang Olahraga (Cabor) Sepaktakraw bersama beberapa cabor seperti anggar dan tenis meja adalah yang tidak masuk dalam skema pembinaan DBON yang rencananya mulai dicanangkan tahun 2022 hingga tahun 2054 mendatang.
Nah, bagaimana reaksi dan apa yang akan dilakukan Dikbudpora sebagai pengelola Pusat Pendidikan dan Latihan (PPLP) Gorontalo terkait DBON dan tidak terakomodirnya sepaktakraw sebagai cabor unggulan Gorontalo di DBON. Kabid Pora, Fitri Ahmad mengatakan usai audiens dengan DPRD Provinsi Gorontalo, ada beberapa poin yang akan dilakukan Dikbudpora Provinsi Gorontalo menyikapi persoalan ini.

“Terkait DBON dan cabor-cabor yang dibina di PPLP, nantinya akan kita sesuaikan dengan cabor yang menjadi bagian dari DBON itu sendiri. Kemudian kami juga akan menyesuaikan putusan dari Kemenpora terkait cabor yang dibiayai melalui dana APBN dan tidak masuk dalam DBON untuk kemudian dihentikan penganggarannya seperti sepak takraw itu nanti juga akan kita antisipasi dalam anggaran APBD,” kata Fitri Ahmad, Senin (17/01/2022).
Lanjut Fitri, selain mencari solusi penganggaran untuk sepaktakraw, pihaknya juga tetap akan melakukan evaluasi untuk cabor-cabor lain yang merupakan binaan PPLP Gorontalo.
“Kita tetap akan mengevaluasi kembali cabor-cabor yang ada di PPLP, terutama pencapaian prestasinya untuk ditindak lanjuti pemenuhan anggarannya akibat dari refocusing atau pemotongan anggaran untuk PPLP Gorontalo,” ujar Fitri.
“Kami akan mengikuti apa yang menjadi keputusan Kemenpora, dan akan melihat dan membagi quota APBD dari cabor lain. Dan mungkin akan ada yang berkurang kuotanya kemudian akan ditambahkan pada cabor sepak takraw. Kemarin juga sudah kami bahas bersama dan ternyata pelatih-pelatih cabor yang lain legowo menerima pengurangan kuota atletnya,” lanjutnya.
Sebagai tamabahan, Fitri mengaku akan berusaha mengajukan penambahan anggaran pada APBD-P untuk mengganti anggaran yang sudah direfocusing tahun kemarin.(*)























