Dihadapan Purna Praja IPDN, Marten Taha Tekankan Dispilin dan Kode Etik ASN

TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Di era digitalisasi saat ini dibutuhkan inovasi, kreatifitas, dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Terlebih di masa Pandemi Covid 19 dimana semua aktifitas dibatasi, bahkan kegiatan seperti rapat atau webinar pemerintahan dilakukan melalui virtual.

Wali kota Gorontalo Marten Taha pada pelatihan dasar CPNS Purna Praja IPDN angkatan XXVIII secara virtual, Senin(14/03/2022) mengatakan, untuk menjadi ASN bukan hanya sekedar memiliki ijazah atau gelar sarjana, tetapi harus dibarengi dengan skill, keterampilan dan yang lebih penting penguasaan Ilmu tehnologi.

“Setelah menjadi ASN kita harus mampu memberikan kontribusi kepada publik, makanya ASN di tuntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Kalau kita sebagai ASN bekerja tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, dengan sedirinya makin menurun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan tingkat kepercayaan terhadap ASN,” kata Wali Kota dua periode tersebut.

Lebih lanjut ujar Marten Taha, alumni IPDN merupakan generasi penerus yang memiliki kelebihan tersendiri sehingga diharapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki harus diimplementasikan dalam menjalankan tugas pemerintahan secara maskimal. Selain itu, hal utama yang juga harus menjadi perhatian adalah soal kode etik dan disiplin. Dua hal ini yang sering dilanggar ASN baik dalam menjalankan tugas maupun di lingkungan masyarakat.

“Seluruh ASN dlingkungan pemerintah Kota Gorontalo diwajibkan mentaati, memahami dan menerapkan kode etik ASN tersebut karena ini kunci keberhasilan pengabdian kepada Negara dan masyarakat. ASN juga harus berinovasi, kreatif dan mampu membangun hubungan yang harmonis baik internal maupun eksternal,” jelasnya. (*)

Exit mobile version