TATIYE.ID (GORONTALO) – Undang – Undang 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal mengamatkan penyelenggaraan kegiatan penanaman modal adalah urusan wajib bagi setiap Pemerintah Daerah.
Tujuan utama diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Gorontalo yang dipimpin oleh Danial Ibrahim, sebagai instansi yang menangani urusan penanaman modal kembali menyampaikan data realisasi investasi tahun 2023 yang mencapai Rp 5,52 triliun,- meningkat sebesar 112,9% dibandingkan dengan capaian pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp 2,59 triliun.
Capaian Nilai Realisasi Investasi Rp 5,52 triliun ini sudah termasuk nilai Realisasi Investasi Usaha Mikro sebesar Rp 574,4 miliar dan Usaha Kecil sebesar Rp 480,1 miliar.
Realisasi investasi di atas berhasil melampaui target nasional sebesar 100,6% dan target Rencana pembangunan daerah sebesar 207,3%.
Capaian periode ini juga berhasil menyerap Tenaga Kerja Indonesia sebanyak 35.126 orang terdiri dari 590 orang pada proyek PMA dan 34.536 orang pada proyek PMDN.
Selama tahun 2023, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 5.01 triliun (naik 319,6%) dibandingkan dengan Tahun 2022 yaitu sebesar Rp1.19 triliun. Sementara Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 500.8 miliar.
Ini membuktikan bahwa geliat investasi dalam negeri di Provinsi Gorontalo sudah tumbuh dilihat dari realisasi Usaha Mikro sebesar Rp 574,4 miliar dan Usaha Kecil sebesar Rp 480,1 miliar.
Realisasi Investasi Provinsi Gorontalo tahun 2023 terdiri dari Realisasi Investasi di Kabupaten/Kota secara berurutan yaitu Kabupaten Pohuwato sebesar Rp 2.21 triliun, Kabupaten Gorontalo sebesar Rp 1.80 triliun , Kota Gorontalo sebesar Rp 648.4 miliar, Kabupaten Gorontalo Utara sebesar Rp 509.6 miliar, Kabupaten Bone Bolango sebesar Rp 197.4 miliar dan Kabupaten Boalemo sebesar 142.2 miliar. (***)