TATIYE.ID (POHUWATO) – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga berharap hasil studi banding di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Selasa kemarin, mendapat pendampingan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) di Kabupaten Pohuwato.
Sebab, dari hasil studi banding tersebut ada beberapa gagasan ataupun inovasi yang telah berhasil dilakukan di kabupaten yang baru merayakan hari jadi ke-768 itu.
“Kami sangat tertarik dengan inovasi yang ada di bantaeng dan juga atas pendampingan dari tim JICA. Ini akan kami replikasikan di pohuwato dengan butuh dukungan atau pendampingan dari JICA,” harap bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga didampingi Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh, Kadis Pendidikan, Ikbar A.T. Salam, Kadis Pertanian, Kamri Alwi, Kadis Perindagkop dan UKM, Ibrahim Kiraman dan Kadis Kesehatan, Fidi Mustafa bertemu langsung dengan tim JICA yakni Expert JICA, Shintani Naoyuki dan Dwi J. Budiarto selaku Program Officer for Regional Development in Sulawesi Region.
Menurut Bupati Saipul, tindaklanjut dari pertemuan tersebut akan dibahas bersama dengan OPD terkait. Untuk itu sekali lagi pendampingan dari JICA begitu diharapkan sehingga program ini bisa terlaksana dengan baik.
Selanjutnya, untuk mempertajam hasil studi di Bantaeng dilaksanakan pertemuan dengan tim JICA yang digelar di Ruang Meeting Uvarossa, Hotel Myko, Makassar, Kamis (08/12/2022).
Pada pertemuan itu OPD terkait berupa Baperlitbang, Dinas Perindagkop dan UKM, Dinas pendidikan, Dinas Pertanian dan Dinas kesehatan memberikan pemaparan.
Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh menjelaskan bahwa inti dari pertemuan ini tidak lain kami mengharapkan pendampingan dari JICA atas tindaklanjut hasil studi banding di Kabupaten Bantaeng.
“Ada beberapa yang sudah disepakati pada pertemuan tersebut, antaranya setiap OPD dalam hal ini dinas pendidikan, dinas perindagkop dan UKM, dan dinas pertanian membuat gagasan kerangka pikir,” jelas Irfan.
Kerangka pikir itu terkait langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian rencana itu akan didiskusikan dengan para tenaga ahli yang nantinya akan dilibatkan oleh JICA.
“Outputnya adalah kita bukan semata-mata mereplikasi, tetapi melalui kerangka pikir ini jelas apa yang akan kita capai,” tuturnya.
Kemudian yang kedua dibahas tambah Kepala Baperlitbang, Irfan Saleh adalah dimana kita menyampaikan progres dari pelatihan kecamatan sehat. Program ini tentu kita ingin kembali lagi meminta dukungan untuk dalam kerangka monev dan evaluasi serta ujian kompetensi. Karena nantinya dengan ujian ini tentu akan menambah legalitas dari fasilitator bahwa mereka betul-betul kompeten melaksanakan kegiatan pendampingan sebagaimana yang kita rumuskan.