TATIYE.ID (GORONTALO) – Masyarakat Gorontalo, khususnya yang berada di Kabupaten Gorontalo Utara kembali dihebohkan dengan kejadian Bunuh Diri (Bundir) seorang remaja, Selasa (11/7/2023).
Kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi di Gorontalo. Terhitung sejak tahun 2023 ini sudah ada 21 kasus yang sama di kabupaten/kota berbeda. Lantas, bagaimana Gerak Cepat (Gercep) dari Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya?
Diberitakan sebelumnya, ketua karang taruna Kabupaten Gorontalo, Sofyan Ishak meminta kepada Penjabat Gubernur untuk begerak cepat menangani kasus tersebut. Sehingga tidak menjadi fenomena yang terus berulang.
“Dengan kejadian ini, semakin membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini penjabat gubernur sesegera mungkin untuk menindaklanjuti fenomena bunuh diri,” kata Sofyan.
Sofyan meminta kembali kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk segera meredam kondisi ini. Jangan sampai ada kesan pembiaran, sebagai lokomotif atas segala hal di daerah ini penjabat gubernur tentu memiliki kewenangan untuk mengajak duduk bersama semua pihak baik aparat penegak hukum, perguruan tinggi, media massa dan elemen lainnya.
“Stop menyebarkan live di medsos terkait kejadian bunuh diri, sebab bisa jadi itu jadi penyebab dan motivasi orang mengakhiri hidupnya,” pinta ketua karang taruna Kabupaten Gorontalo itu.
Sofyan berharap, kejadian nahas seperti itu tidak akan terjadi lagi. Peran media menurut ketua Asosiasi Futsal Kabupaten Gorontalo (AFKAB) sangat penting memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Media pun saya harap bisa lebih mengedepankan informasi yang bersifat edukasi katainnya dengan kejadian bunuh diri saat ini. Memberi informasi seputar motivasi yang menjadi syiar bagi pembaca, biar pesan positif bagi mereka yang tengah mengalami tekanan hidup yang luar biasa , bisa kembali memiliki semangat untuk kuat dan bertahan hingga kemudian menemukan jalan keluar atas masalah yang dihadapi,” tandas Sofyan.