TATIYE.ID (GORONTALO) – Gibran Abdila Taha, salah satu putra daerah kembali mengharumkan nama Gorontalo di kancah Internasional.
Gibran Abdila Taha yang merupakan siswa kelas 3 SD Brillikids Leadership Gorontalo ini berhasil menjadi pemenang tingkat regional Indonesia untuk kategori usia 5 sampai 10 tahun dalam ajang International Student Speech Competition 2024
International Student Speech Competition adalah ajang kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Franklin Covey, USA. Tujuan dari kompetisi ini adalah menjadi wadah bagi sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk bisa saling berbagi cerita dan inspirasi terkait dengan pelaksanaan program-program kepemimpinan di sekolah masing-masing.
“Untuk mengikuti kompetisi ini pihak sekolah membuat video berisi kegiatan yang menceritakan tentang proyek kepemimpinan yang dilakukan oleh para siswa. Video kemudian di upload di situs resmi penyelenggara. Di tahun 2024 ini ada 31 negara yang ikut serta dengan total 2100 peserta yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu kategori individual usia 5 – 10 tahun, 11 – 15 tahun, 16 – 19 tahun, serta kategori sekolah ” Jelas Ika Hadikum S.Pd, Kepala sekolah Brillikids Leadership Elementary School.
Brillikids leadership elementary school sendiri adalah satu-satunya sekolah di Indonesia timur yang bekerjasama dengan Franklin Covey USA dalam menerapkan program “Leader in Me” di lingkungan sekolah.
Program “Leader in Me” merupakan program unggulan yang dirancang sebagai solusi jangka panjang terhadap tantangan umum melalui pengembangan karakter dan kepemimpinan siswa. Salah satu materi penting yang dipelajari siswa sekolah leader in me adalah konsep 7 Kebiasaan Manusia Efektif yang dipopulerkan oleh Stephen R Covey, Pakar manajemen dan kepemimpinan dunia.
Video speech yang dibawakan oleh Gibran menceritakan tentang kegiatan proyek kepemimpinan “I am a leader” yang dilakukannya bersama siswa kelas 3 Brillikids di pesisir Pantai Botubarani, Bone Bolango.
Dalam proyek ini, para siswa Brillikids berkolaborasi dengan siswa SDN 2 Kabila Bone dalam melakukan kegiatan bersih-bersih pantai. Sampah yang mereka kumpulkan kemudian dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik diolah bersama menjadi kolase berbentuk hiu paus, sedangkan sampah organik di masukan kedalam biopori agar bisa terurai kembali menjadi tanah.
“Hal yang paling membuat kami bangga dari kemenangan Gibran dalam kontes ini adalah bahwa ternyata anak-anak Gorontalo punya banyak potensi hebat yang siap untuk dikembangkan,” ujar Dewi Rahmawaty Isa, S.Si, M.Pd, Ketua Yayasan Bina Insan Brillian, Lembaga yang menaungi sekolah Brillikids.
Sementara itu, pembina Yayasan Bina Insan Brilian, Ronal Hutagalung berharap sekolah leader in Me menjadi bagian dari Global Community.
“Harapan kami kedepan adalah dengan tergabungnya Brillikids sebagai sekolah leader in Me, ini memberikan kesempatan kepada kami menjadi bagian dari Global Community, sehingga prestasi yang bisa diraihpun tidak hanya di tingkat nasional, namun juga di tingkat internasional,” harap Ronal