TATIYE.ID (POHUWATO) – Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah turut memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober dengan beragam kegiatan dari mulai kirab santri hingga pentas seni dan budaya. Sabtu (23/10/2021).
Puncak peringatan HSN 2021 yang mengusung tema Santri Siaga Jiwa dan Raga ini dimulai dengan Apel santri, dilanjutkan dengan kirab budaya yang bertempat di lapangan Desa Banuroja, Kecamatan Randangan.
Apel Hari Santri dihadiri Dandim 1313 Pohuwato, Kapolres, Ketua Fraksi PKB DPRD Pohuwato, Asisten Bupati, Kantor Kementerian Agama Pohuwato, Petugas Kesehatan, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Pengurus Cabang (PC) Nahdatul Ulama, PC GP Ansor Pohuwato, Tokoh dan Masyarakat lintas agama, serta guru dan santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah.
Sebagaimana surat edaran Mentri Agama RI,
Dandim 1313 selaku inspektur upacara HDN dalam sambutannya menyampaikan isi surat edaran dan pesan dari Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
“Makna penting dari tema Santri Siaga Jiwa dan Raga diusung sebagai wujud pernyataan sikap para santri untuk terus siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia. Makna Siaga Jiwa Raga dipilih sebagai bentuk tekad seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren. Adapun Siaga Jiwa bermakna bahwa para santri tak lepas terus menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia. Dengan demikian, para santri diharapkan dapat mencegah celah ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia,” terang Dandim mengutip surat dari Menag RI.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kirab budaya selain di ikuti para santri, juga melibatkan beberapa kesenian kebudayaan diantaranya kesenian reog, Desa Sari Murni, gendang beliq masyarakat sasak lombok dan juga Grup Sholwat Hadroh, Desa Pancakarsa 1.
Di sisi lain, Ketua Fraksi PKB DPRD Pohuwato, Abdullah Diko berharap esensi HSN bisa menjadi wadah dan semangat kedepan untuk terus menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
“Hari Santri dan Kirab Budaya diharapkan dapat mempererat keberagaman suku, agama dan budaya yang selama ini terus terjaga oleh semua pihak di Kabupaten Pohuwato,” terang Diko.
Lebih lanjut, Diko juga menjelaskan jika sebagai rangkaian peringatan HSN 2021 sekaligus ulang tahun Pondok Pesantren Salafiyah Sayfiiyah Randangan yang ke 36 tahun, rencananya akan di gelar juga beragam kegiatan lain.
“Nanti juga akan digelar pekan literasi santri, pementasan teater santri dan masyatakat Desa Banuroja, diskusi tematik tentang santri melenial dan Fiqih adat serta beragam lomba berbasis keilmuan pesantren dan tradisi,” pungkasnya.