TATIYE.ID (SPORT) – Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Mungkin pribahasa itu tepat disematkan kepada Subhan Tumulo dan Geril Tumulo, pelatih dan pemain sepakbola Gorontalo yang kini menimba ilmu sekaligus mengadu nasib dikancah persepakbolaan tanah Jawa.
Sang ayah Subhan Tumulo saat ini bersama legenda sepakbola Indonesia berdarah Gorontalo Firman Utina berkolaborasi di Tim sepakbola Borneo FC sebagai pelatih. Sedangkan sang anak Geril Tumulo menimba ilmu sepakbola bersama Firman Utina 15 Akademi (FU15 Academi).
“Saya juga tidak menyangka dia (Geril_red) memilih sepakbola sebagai hobi yang kini mulai digelutinya serius. Tapi meski demikian saya selalu mensupport agar terjun dengan serius di Olahraga ini. Sebab kalau hanya coba-coba, pasti akhirnya tidak akan sukses,” ujar pelatih yang pernah dipercaya menangani Sumber Sari FC Malang tersebut kepada tatiye.id, Kamis (25/03/2022).
Subhan juga mengaku selama dua tahun bersama Borneo FC dan berduet bersama Firman Utina, banyak ilmu sepakbola dan pengalaman yang berhasil diperolehnya. Begitu juga dengan kemampuan bermain sepakbola anaknya Geril yang terus mengalami peningkatan.
“Ini sudah tahun kedua saya menimba ilmu di Borneo FC bersama Firman Utina dan Alhamdulillah banyak pengalaman yang saya dapatkan. Termasuk pengalaman lain yang juga saya peroleh saat menimba ilmu sepakbola di beberapa klub seperti Sumber Sari FC dan di Ricky Nelson Academi,” ungkap mantan kiper Persigo Gorontalo tersebut.
“Begitu juga dengan Geril, saya lihat kemampuannya sebagai bek kanan sudah semakin bagus terlebih saat ini bergabung dengan Firman Utina 15 Akademi,” timpalnya.
Terakhir kepada tatiye.id, Subhan Tumulo memotivasi sekaligus mendorong pesepakbola muda Gorontalo untuk terus berlatih dengan giat juga memanfaatkan setiap kesempatan yang diperoleh agar kedepannya bisa menjadi pemain yang profesional.
“Sebagai pelatih dan pelaku sepakbola, harapan saya kepada pemain -pemain muda Gorontalo untuk terus berlatih dengan giat, dan membuka cakrawala sepakbola demi mencapai impian sebagai pesepakbola profesional. Sudah ada bukti potensi pesepakbola kita bisa sejajar dengan pemain-pemain nasional, seperti Rinaldi Bawuo dan Try Harianto Panti yang sekarang menjajal kompetensi nasional,” jelasnya. (*)