TATIYE.ID (SPORT) – Perjuangan para Archery Gorontalo di ajang Anuta Cup 2024 Palu akhirnya membuahkan hasil. Tiga atlet panahan Gorontalo sukses mengamankan medali diajang yang dihelat di lapangan KONI Sulteng tersebut.
Dengan mengusung semangat FESPATI Menuju Tangga Prestasi, para pemanah yang mengikuti beberapa nomor lomba diantaranya berabow putra, dan tradisional 30m, 50m dan 70m putra. Gorontalo juga mengutus atlet di nomor putri 25m, 40m dan nomor fast shoot berhasil membawa pulang medali.
Pelatih panahan Gorontalo, Kodja Helingo kepada awak media ini mengaku event ini juga menjadi ajang evaluasi pembinaan prestasi selama ini.
“Alhamdulillah pada event ini kita berhasil meraih tiga medali, yakni satu emas dari Pak Amat nomor fastshoot, perak dari Jufri di nomor Barebow, dan perunggu dipersembahkan Via juara 3 kualifikasi akhwat 40 meter,” ujar Kodja Helingo, Ahad (1/6/2024).
“Event ini juga bagian dari evaluasi pembinaan baik untuk panahan tradisional dan modern,” timpalnya.
Tambah Kodja, setelah tahun lalu belum berhasil mengamankan tiket lolos ke PON XXI Aceh-Sumut, evaluasi dan pembinaan prestasi lebih ditingkatkan lagi baik itu tradisional maupun panahan modern.
“Kekurangan kita setelah belum berhasil di kualifikasi PON terus kita evaluasi, dan di event ini kita kembali mengevaluasi apa saja yang menjadi kekurangan untuk bekal di event-event selanjutnya,” jelas Kodja.
Sementara itu Ketua FESPATI Gorontalo, H. Adnan Entengo yang diminta komentarnya terkait target keikutsertaan pada event Anuta Cup 2024 di Palu mengaku selain tentunya menjadi ajang evaluasi pembinaan, juga dengan event ini diharapkan jam terbang atlet akan lebih bertambah sehingga apa yang menjadi kekurangan pembinaan selama ini dapat diketahui dan menjadi bahan pembenahan di kemudian hari.
“Alhamdulillah dengan semangat Fespati menuju tangga Prestasi pada event di Palu ini kita lebih pada bagaimana menguji kemampuan atlet bertaraf Internasiona. Dan tentunya FESPATI Gorontalo akan berusaha menggelar serta mengikuti Kejuaraan/turnament secara berkesinambungan sehingga pembinaan dan evaluasi dapat berjalan berbarengan,” jelas Adnan Entengo. (*)