TATIYE CHANNEL (GORONTALO) – Pelaksanaan Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang baru selesai dan menghasilkan nama Eduart Wolok selaku Rektor terpilih, rupanya membuat mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Rustam Akili bereaksi. Di sebuah media online, Rustam menuding bahwa Pilrek UNG tidak fair.
Pernyataan Rustam yang juga selaku Ketua Asosiasi Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di salah satu media online di Gorontalo tersebut, mendapat kecaman dari Alumni UNG.
Mario Nurhamidin, alumni fakultas Sastra Dan Budaya UNG kepada media ini menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Rustam Akili tersebut, “Saya sebagai alumni mengecam pernyataan Rustam Akili tersebut, sebap rasa-rasanya tidak etis dan tidak pantas jika dirinya (Rustam. Red), mengeluarkan pernyataan yang sangat menyakiti perasaan kami Alumni UNG, karena ini adalah urusan rumah tangga kamiâ€Â, Mario pun mempertanyakan apa kepentingan Rustam Ikut campur terlalu dalam soal urusan dapur UNG.
Walaupun Rustam mengaku sebagai ketua Asosiasi PTS Provinsi Gorontalo, tapi dia justru harus menyadari bahwa Kampus UNG ini adalah kampus Negeri Bukan kampus Swasta. Jadi tidak elok rasanya jika Rustam seolah-olah seperti tidak menerima hasil Pilrek UNG dan bahkan mengkritik proses tahapan Pilreknya.
Apalagi tambah Mario menjadi lebih tidak sopan lagi ketika tahu bahwa Rustam Akili, itu saat ini aktif sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Duluo Limo Lo Pohalaa Gorontalo yang Menaungi Pengelolaan Kampus Universitas Gorontalo di Limboto.
“Bukankan lebih elok jika Rutam fokus saja dulu mengurusi urusan Kampus UG, seperti bagaimana upaya memperbanyak jumlah mahasiswanya dan lain sebagainya,†tambah Mario.
Aktivis muda ini, menyampaikan keheranannya, “Sebenarnya pak Rustam Akili ini siapa?, sehingga seolah-olah semua urusan di Gorontalo ini mau dicampuri,” timpal Mario.
Terakhir, Mario berharap ke depan semua pihak sebaiknya fokus saja pada urusan dan tanggung jawab masing-masing, biar bangsa ini tidak semakin kacau. (*)