
Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo, Gelora Adil Ginting. (foto hms)
TATIYE.ID (GORONTALO) – Kinerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo sepanjang tahun 2025 mencatat hasil menggembirakan. Dalam periode Januari hingga Oktober, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp3,19 miliar, melampaui target Rp2,9 miliar atau setara 109,94 persen.
Kepala Kantor Imigrasi Gorontalo, Gelora Adil Ginting menegaskan capaian tersebut menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan publik terhadap layanan keimigrasian.
Ia menyebut, seluruh jajaran terus memperkuat komitmen dalam menghadirkan pelayanan publik yang cepat, tepat, efisien, dan bebas dari praktik korupsi.
“Kami memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal melalui langkah-langkah strategis dan pengawasan yang menyeluruh,” ujarnya.


Dari sisi layanan, Kantor Imigrasi Gorontalo telah menerbitkan 4.560 dokumen perjalanan bagi Warga Negara Indonesia, yang terdiri atas 2.401 paspor biasa dan 2.159 paspor elektronik. Jumlah ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 6.440 paspor. Selain itu, terdapat 193 layanan izin tinggal, meliputi 134 izin tinggal kunjungan, 58 izin tinggal terbatas, dan satu perubahan status menjadi izin tinggal tetap.
Dalam hal pengawasan, Kantor Imigrasi mengoperasikan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) laut di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, serta Pelabuhan Lalape, Kabupaten Pohuwato. Sepanjang tahun, tercatat 24 alat angkut dan 513 awak kapal melintas, terdiri atas 64 WNI dan 449 WNA.


Fungsi penegakan hukum keimigrasian juga dijalankan secara intensif. Dalam periode Januari–Oktober 2025, telah dilakukan 32 operasi intelijen, 14 operasi mandiri, satu operasi gabungan, serta 13 tindakan administratif berupa deportasi terhadap 12 warga negara asing, lima di antaranya karena diduga terlibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin. Satu warga negara asing lainnya dipindahkan ke Rudenim Manado untuk proses lebih lanjut.
Guna mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penyelundupan manusia (TPPM), Imigrasi Gorontalo juga membentuk Desa Binaan Imigrasi di tiga lokasi, yakni Desa Suka Makmur (Kabupaten Gorontalo), Desa Bolihutuo (Boalemo), dan Desa Katialada (Gorontalo Utara). Program ini menjadi wadah penyebaran informasi, edukasi hukum, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen perjalanan dan perlindungan pekerja migran.
Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas layanan, sejumlah inovasi unggulan turut dijalankan. Di antaranya Paspor Keliling, SILAT-GO (Sistem Informasi Laporan Alat Angkut Gorontalo), SINIKE-ILATO (Sistem Notifikasi Izin Keimigrasian), SIMPEL-GO, SINIAR ILATO (Podcast), serta SIMONIKA (Sistem Monitoring Informasi dan Layanan Pengaduan Masyarakat). Inovasi tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang cepat dan mudah diakses.
Kantor Imigrasi Gorontalo juga aktif menyebarluaskan informasi keimigrasian melalui media sosial, website resmi, dan kerja sama dengan media lokal maupun nasional, dengan total 1.251 konten publikasi selama 2025. Langkah ini dilakukan untuk membangun transparansi dan citra positif institusi di mata masyarakat.
Melalui berbagai capaian tersebut, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045.


















