TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)
TATIYE CHANNEL (POHUWATO) – Partai Golongan Karya Pohuwato punya mimpi yang besar pasca Tahun pemilu 2019 ini setelah mengantarkan 10 kader terbaiknya menduduki kursi di parlemen Bumi Panua.
Seperti kita ketahui saat ini partai Golkar Pohuwato yang dipimpin Syarif Mbuinga ini kokoh di parlemen dan pemerintahan Kabupaten Pohuwato, dimana Bupati dan Ketua DPRD, merupakan kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kini Golkar Pohuwato segera mempersiapkan diri menyambut pilkada di Tahun 2020, dan jika di pilkada Pohuwato 2020 nanti Golkar berhasil menang, maka sekali lagi hegemoni Golkar akan semakin sempurna.
Sampai dengan saat ini hanya ada 2 nama kader Golkar yang mencuat ke permukaan yaitu Iwan Adam dan Nasir Giasi. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh ketua DPD II Golkar Syarif Mbuinga dalam konfrensi pers bersama media, beberapa hari lalu.
“Keduanya adalah kader terbaik partai Golkar, dan bisa dipastikan kalau bukan Pak Iwan, ya berarti Pak Nasir begitupun sebaliknya. Semua mekanisme tergantung keputusan partai nantinya dan keduanya wajib mentaati siapapun yang mendapat rekomendasi tersebut dengan legowo,” Ujar Syarif.
“Untuk sekarang kami masih menunggu surat keputusan terkait Ketua DPRD. Setelah itu akan bisa dipastikan siapa yang mendapat rekomendasi pada pilkada nanti, yang jelas siapapun itu Golkar Pohuwato akan tetap solid,” tutup Syarif.
Dari pernyataan tersebut bisa dipastikan bahwa harapan dan mimpi besar ini akan menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu.
Meski demikian, nama besar plus kedigdayaan yang dimiliki Golkar Pohuwato saat ini, harusnya tak membuat mereka membusung dada. Pasalnya, partai lain tak bisa dipandang remeh. Kalau saja Golkar salah menentukan figur yang akan didorong ke Pilkada, bukan tidak mungkin bisa berakibat fatal bagi Golkar. (*)