TATIYE.ID (BONEBOL) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango melakukan berbagai penanganan untuk mengantisipasi terjadinya gempa yang berpotensi tsunami se – Indonesia Timur.
Untuk mengantisipasi adanya potensi tsunami tersebut, BPBD Bone Bolango bekerja sama BMKG Gorontalo menggelar simulasi Pacwave 2024, Rabu (30/10/2024).
Bertempat di Kantor BPBD Bone Bolango, simulasi ini juga dilakukan oleh 16 BPBD lainnya yang berada di wilayah indonesia bagian timur.
Menurut penjelasan dari Staf Ahli Bupati Bone bolango bidang percepatan penanggulangan bencana dan infrastruktur Dian Susilo, simulasi ini dilakukan untuk melihat kesiapan dari Standar Operasional Prosedur (SOP) dari BPBD sendiri.
“Kami melihat bagaimana SOP yang disusun penerapannya seperti apa, jadi kita antisipasi kejadian ini supaya gerakan di lapangan itu menjadi pasti dan respon kepada masyarakat juga ada sehingga meminimalisir korban jiwa”, terang Dian saat diwawancarai.
Tak hanya itu, kesiapsiagaan dari BPBD sendiri ini akan terus dipacu mulai dari mitigasi sebelum bencana, tanggap darurat saat bencana, dan juga upaya pemulihan seperti apa yang akan dilakukan pasca bencana.
Dian pun mengatakan mereka akan terus melakukan koordinasi dengan pihak BMKG Gorontalo untuk informasi-informasi lebih lanjut terkait dengan gempa yang akan berpotensi tsunami ini.
“Kita terus matangkan personil kami juga akan terus merangkum informasi-informasi dari BMKG sebab informasi dari mereka sangat penting sebagai landasan kami untuk melakukan persiapan dan juga penanganannya”, ungkapnya.
Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, Andri Wijaya Bidang menjelaskan kepada awak media bahwa simulasi ini perlu dilakukan melihat ancaman gempa bumi yang memicu tsunami di wilayah pasifik dan Gorontalo juga masuk dalam area terancam.
“Jadi simulasi ini kita lakukan berdasarkan peralatan kita yaitu Warning Receiver System yang informasinya dari pusat langsung dengan kekuatan magnitudo”, jelas Andri.
“Teman-teman BPBD ini akan mensimulasikan secara dalam ruangan bagaimana koordinasi antara stakeholder dengan BPBD dalam menerima informasi dari kita”, sambungnya.
Tak hanya fokus pada langkah-langkah penanggulangannya, Andri juga mengatakan situasi ini juga membutuhkan koordinasi serta komunikasi yang baik antara pihaknya bersama Pemerintah Daerah dan BPBD.
“Kami berharap Pemda dan BPBD bisa dengan lancar melakukan simulasi ini sehingga hal ini bisa tersampaikan kepada masyarakat, mereka bisa memahami bagaimana langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya tsunami”, tandasnya.