TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Ismail Madjid menghadiri kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan launching program SEEHATI tingkat kecamatan dungingi yang diselenggarakan Kemenag Kota Gorontalo, Rabu (2/10/2024).
Dalam arahannya, Ismail menyampaikan terkait permasalahan HIV AIDS, buta huruf Al Qur’an, penyalah gunaan narkoba dan konsumsi minuman keras (Miras) yang tinggi masih menjadi tantangan Pemerintah Kota Gorontalo.
“Penyakit AIDS, banyaknya warga mengkonsumsi Miras, menyalah gunakan narkoba dan buta huruf Al Qur’an masih menjadi tantangan kami pemerintah,” ungkap Ismail.
Ismail menjelaskan persoalan yang dihadapi tersebut. Seperti halnya buta huruf Al Qur’an, berdasarkan survei BPS, sekitar 58 persen sampai dengan 65 persen umat muslim buta huruf Al Quran.
“Hal ini tentu juga menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Gorontalo, sehingga secara masif melaksanakan program keagamaan baik di tingkat kelurahan sampai kecamatan,” ujarnya.
Selanjutnya AIDS. Di Kota Gorontalo, penyakit menular ini tumbuh secara masif. Upaya yang perlu dilakukan adalah beberapa lembaga memberikan perhatian serius dalam rangka memperkuat moral dan kepribadian masyarakat termasuk generasi muda.
“Bukan hanya persoalan kasus AIDS saja, tetapi sampai dengan saat ini Gorontalo masih menjadi daerah kelima masyarakatnya pengsonsumsi miras, tidak terkecuali penyalah gunaan narkoba. Sehingga saya berharap dengan tegas kepada semua arapat, untuk tetap secara masif menggelar kegiatan keagamaan di masing-masing wilayah,” jelas Ismail.
Pemerintah Kota Gorontalo sendiri meski memiliki salah satu program unggulan di bidang keagamaan yakni gerakan shalat subuh berjamaah (GSSB), juga mendukung sepenuhnya program kegiatan yang dilaksanakan Kemenag Kota Gorontalo.