Suasana Politik yang akan diselenggarakan pada Februari Tahun 2024 mendatang mulai hangat ditelinga masyarakat. Beberapa peserta (Caleg) mulai terlihat melakukan kampanye dengan menjalankan strategi yang berbeda-beda.
Mulai dari menebar janji, hingga memaksa rakyat untuk menggadaikan suaranya melalui pera-peran Tim Sukses (TS). Pemilu yang seharusnya menjadi momentum menggembirakan untuk rakyat kini hanya sebatas Tegline belaka.
Wartawan Tatiye.id berhasil menghimpun beberapa informasi terkait strategi TS yang terbilang cukup ekstrim. Disuatu tempat, pagelaran konser dan festival yang harusnya menjadi hiburan rakyat, kini dianggap menjadi bilik pegadaian suara yang diperankan oleh TS dari peserta Pemilu.
Alih-alih ingin menghibur masyarakat, TS justru terindikasi meminta imbalan berupa hak suara yang akan ditagih pada Pemilu 2024 mendatang. Entah apa yang melatarbelakangi Caleg sehingga mengarahkan TS untuk melakukan perbuatan sekeji itu tanpa memberi ruang kepada masyarakat untuk mengetahui sosok Caleg.
Terlepas dari sadar atau tidaknya masyarakat, ketidaktahuan mereka soal sosok yang nantinya akan dipilih pada Februari mendatang berdasarkan arahan TS, justru akan berpotensi melahirkan Anggota DPRD yang tidak berkualitas dan condong hanya ingin memperkaya diri sendiri.
Bagaimana mungkin seorang Anggota DPRD bisa membantu masyarakat pemilihnya, sementara dia sendiri terpilih hanya karena bermodalkan bilik pegadaian yang diperankan oleh TS.
Melalui tulisan ini, penulis berharap masyarakat dapat menjadi pemilih cerdas, sehingga dapat benar-benar melahirkan perwakilan yang bisa menjadi corong suara rakyat di Lembaga DPRD. Sebab jika pilihan rakyat tergantung pada arahan TS, besar kemungkinan TS akan memanfaatkan kepolosan rakyat demi keuntungannya sendiri.