TATIYE.ID (KABGOR) – Terkait dengan pernyataan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Irwan Dai, yang menyebut kasus Ifana teralihkan dengan polemik paripurna dan walk out anggota DPRD mengundang beberapa reaksi publik.
Kali ini, reaksi tersebut datang dari salah satu tokoh pemuda Kabupaten Gorontalo, Fanly Katili. Ia mengatakan kasus itu memanglah sudah bergulir di tengah tengah publik. Dan terungkaplah oleh salah satu anggota dewan belum lama ini ternyata kasus tersebut sudah diskenario.
“Skenario berarti ada sesuatu hal ciptakan. Pertanyaannya, apakah skenario pansus Ifana ini dipaksakan untuk menjatuhkan wibawa Nelson Pomalingo?,” kata Fanly menegaskan.
Disamping itu, dirinya juga menegaskan tidak pernah menghubungkan antara polemik paripurna DPRD dan kasus Ifana. Namun, yang ia khawatirkan publik akan menilai sebaliknya.
“Hanya karena waktunya berpas pasan, orang akan mudah mengaitkan itu. Itu yang kekhawatirannya. Saya khawatir ini pansus Ifana akan tidak jadi murni sebuah ‘pengaduan’. Dengan adanya pengakuan ini, jangan jangan, sekali lagi jangan jangan, ketika melapor pun ada yang mendorong Ifana,” ungkap Fanly.
Pria yang akrab dengan sebutan Fanka itu beralasan karena pengakuan salah satu anggota dewan itu menimbulkan pertnyaan besar. “Terlepas siapa yang membuat skenario, saya hampir bisa memastikan dengan pengakuan itu ternyata ini memang sengaja diskenario,” ujar Fanka.
“Banyak yang menjadi pertanyaan di publik. Jangan jangan RAPBD-P kemarin yang tertunda, ada kaitannya dengan kasus Ifana. Yang hari ini sampai sekrang sudah tenggelam dengan paripurna APBD, walk out. Orang orang pasti mengaitkan dengan itu. Dan itu wajar, pertama, rens waktu yang sangat dekat, kedua momennya tepat,” tandasnya.