GORONTALO – Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo saat ini terfokus kepada pengembangan infrastruktur penerbangan udara. Sejak tahun 2015 Pemerintah Provinsi Gorontalo telah melakukan pembangunan lapangan udara yang ada di Pohuwato serta peningkatan bandara Jalaludin Gorontalo dari terminal lama ke terminal baru yang berkapasitas 1500 orang dengan luas 12 ribu meter persegi yang artinya ada 6 kali lipat dari luas bandara lama. Sehingga Maskapai penerbangan melakukan penambahan flight sampai 200 %.
Saat ini beberapa maskapai penerbangan seperti Lion Air, City Link ,Garuda, Batik Air telah menambah Frekuensi Flight Armada mereka dari 12 kali menjadi 24 kali penerbangan, hal ini tentunya menjadi salah satu pendorong kepada para investor untuk menamkan modal mereka di provinsi Gorontalo, “Dengan bertambahnya jumlah penerbangan di Bandar Udara Jalaludin tentunya akan memudahkan para investor untuk menanamkan modalnya di Gorontalo sehingga pertumbuhan ekonomi akan naik, “ ujar Jamal Nangro Selaku Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo kepada Awak media Tatiye Channel, Jumat (7/12) Kemarin.
Masih menurut Jaman, di bawah kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim yang dikenal dengan paket NKRI jumlah penumpang yang naik turun hanya berkisar 400 orang kini kenaikannya naik 300 % menjadi 1200 orang per hari. “Jumlah Penumpang bertambah 300 persen, “ tambah Jamal.
Hasil penilaian Tahun 2017 bahwasanya Bandar Udara Jalaludin dianggapa sebagai Bandar udara terbaik kedua tingkat Nasional di Kelas I. Hal ini sangat membanggakan dimana sebuah provinsi baru dapat bertengger di puncak dan dapat bersaing dengan provinsi yang telah lama terbentuk.
Saat ini pihak dinas perhubungan telah mendorong pembangunan Bandara Udara Pohuwato dimana Sejak Tahun 2015 telah diluncurkan anggaran dari APBN untuk menunjang pembangunannya, serta di tahun 2017 dan 2018 telah meluncurkan dana tambahan, dan di 2019 nanti telah mengangarkan kembali.
Dan harapannya bandara Udara di Pohuwato akan selesai tepat pada 2022, Sementara itu untuk Run Way sudah 800 Meter X 30 Meter dari Target sesuai dengan master plan yakni 1400. “Kami saat ini telah menargetkan penyelesaian bandara udara Pohuwato Tahun 2022 bisa diperhatikan, ” papar Jamal. (ADV)
Laporan Zulkifli Ibrahim, Tatiye Channel