
TATIYE.ID (SPORT) – Jelang Kongres Asprov PSSI Gorontalo berbagai macam kabar burung maupun isu ramai dibicarakan masyarakat bola Gorontalo. Salah satu diantaranya adalah soal Mafia Bola dan Pengaturan Skor yang masih marak terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Salah satu pelaku sepakbola Gorontalo yang juga mantan pelatih Persigo dan sempat melatih tim sepakbola di luar Gorontalo, Welly Podungge kepada tatiye.id mengatakan dua hal penting yang harus diwaspadai bahkan jika perlu menjadi warning bagi semua pelaku sepakbola Gorontalo, yakni mafia bola dan pengaturan skor adalah haram.
“Saya melihat cukup beragam bakal calon yang akan bertarung di kongres PSSI Gorontalo nanti. Dan meski pada dasarnya semua orang punya hak dipilih dan memilih, saya berharap siapapun mereka yang duduk di Asprov dan Exco PSSI Gorontalo harus punya keberanian memberantas Mafia Bola dan Pengaturan Skor khusus di kompetisi Liga 3,” ungkap Welly Podungge, Ahad (23/01/2022).
Ungkapan harapan Welly Podungge ini bukan tanpa alasan, menurutnya dengan perkembangan sepakbola saat ini, memang butuh figur-figur yang berani dalam memberantas Mafia Bola dan Pengaturan Skor.

“Sebagai pelatih saya sangat menyangkan bagaimana perjuangan latihan anak-anak sampai dipertandingan malah harus menelan kekalahan karena pengaturan skor oleh oknum-oknum Mafia Bola,” ujarnya.
Sementara itu, saat di tanya bagaimana dengan Kongres Asprov PSSI Gorontalo dan siapa yang dijagokan untuk jadi Ketua dan wakil Ketua, Welly menegaskan Siapapun Ketua dan Exco, harus punya sikap tegas dalam memberantas Mafia Bola dan Pengaturan Skor bukan menjadi mediator dua kegiatan haram tersebut.
“Bagi saya sah-sah saja dan siapapun berhak untuk dipilih dan memilih serta tidak bisa siapapun yang dapat menghalangi. Tapi saya berharap sebagai orang yang tau sedikit tentang sepakbola tentu permintaan saya hanya sutu mafia bola harus diperangi dan jangan diberikan kesempatan masuk dalam tubuh sepakbola Gorontalo,” jelasnya. (*)






















