
TATIYE.ID (KOTA) – Keseriusan Pemerintah Kota Gorontalo dalam hal pembangunan infrastruktur kembali ditegaskan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dalam penyampaiannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan dan Penyerapan Program/Kegiatan Infrastruktur Sumber Dana APBD, DAK dan Dana PEN tahun anggaran 2022 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (BAPELITBANG) Kota Gorontalo.
Tidak tanggung-tanggung Wali Kota Gorontalo menegaskan, demi mencapai target yang diharapkan, pada Rakor yang berlangsung di Hotel Grand Q Kota Gorontalo tersebut dibuatkan kesepakatan dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengguna dana infrastruktur.
Kesepakatan tersebut dimulai dari pembuatan rencana kerja, awal persiapan, perencanaan serta koordinasi, hingga selesainya pekerjaan yang paling lambat harus selesai di bulan Oktober 2022.
Kepada awak media Wali Kota Gorontalo menegaskan, kesepakatan yang telah dibuat ini harus diikuti juga dilaksanakan secara konsisten. Dan jika tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu, maka OPD tersebut harus menerima punishment dari pemerintah Kota Gorontalo.
“Saya tegaskan lagi bagi semua OPD yang akan melakukan pekerjaan, bahwa kita punya mekanisme reword and punnishmant. Jika berhasil tentu akan kita hargai mungkin dengan diberi tambahan TPP atau reward lain. Tapi kalau tidak capai target, rasakan juga punnishmant yang akan diberikan, mungkin kita potong TPP-nya atau yang lainnya,” jelas Marten Taha.

Sementara itu, untuk tahun 2022 pembangunan infrastrukur di Kota Gorontalo anggarannya sekitar Rp 350 miliar. Dimana asal dana tersebut bersumber dari DAK, DAU, dan dana PEN.
“Nanti ada koordinasi dan saling memantau sejauh mana progres pengerjaannya, tapi saya minta seluruhnya harus selesai 100 persen pada bulan Oktober 2022. Jangan nanti akhir tahun, karena Oktober itu pekerjaan sudah diserahterimakan. Sebab dana PEN ini batasnya, hanya sampai bulan September,” tegas Marten.
Tambah Marten, pekerjaan pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana PEN di antaranya penataan Jalan Nani Wartabone, pembuatan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) yakni instalasi pengelolaan air (IPA), peningkatan kapasitas jalan, penataan drainase, pengembangan Rumah Sakit Aloei Saboe dan Otanaha, serta revitalisasi pusat perdagangan. (*)






















