TATIYE.ID (GORONTALO) – Sebanyak 15 anak putus sekolah di Kelurahan Molosipat W, Kota Gorontalo, mendapat perhatian khusus dari Remaja Masjid Darussalam.
Lewat program Berantas Pemuda Tanpa Ijazah, mereka diajak untuk kembali menimba ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
Ketua Remaja Masjid Darussalam, Hermawan Prayogo Mozin mengatakan, program tersebut bertujuan untuk meminimalisir tingginya angka pengangguran. Dan mengedukasikan kepada para pemuda, bahwa pendidikan itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Alhamdulillah program ini bisa terlaksna berkat kerja sama dengan pihak engineering, Dodi Hermanto. Dan kami juga melibatkan para tenaga pendidik dari SKB, untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada para pemuda melalui proses pembelajaran tatap muka. Setelah mereka ini dinyatakan selesai, maka akan mendapat ijazah, baik Paket A, B dan C” ujarnya, Rabu (24/11/2021)
Hermawan menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga para pemuda diwilayahnya putus sekolah. Diantaranya, tidak mempunyai keinginan untuk bersekolah. Kemudian faktor ekonomi keluarga, dan yang terakhir dikarenakan anak dan orang tua sama-sama tidak mempunyai keinginan, lantaran anak tersebut sudah mampu bekerja membantu orang tuanya mencari nafkah.
“Jadi ini yang mengakibatkan mereka putus sekolah. Sebagai remaja masjid, kami merasa prihatin dan segera mengumpulkan mereka untuk kembali menimba ilmu pengetahuan. Jadwal pembelajarannya dilaksanakan mulai Senin dan Rabu. Soal fasilitas belajar itu sudah kami sediakan” katanya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini bisa mendapat perhatian dari pemerintah Kota Gorontalo dengan sentuhan program-program unggulan kepemimpinan Wali Kota Marten Taha dan Wakil Wali Kota Ryan Kono.
“Pemuda merupakan generasi penerus bangsa. Jadi harapan kami pemerintah Kota Gorontalo dapat memperhatikan anak putus sekolah di Molosipat W lewat program unggulan. Jika hal ini dapat disikapi, maka angka pengangguran bisa diatasi sesuai harapan” tutupnya. (**)