TATIYE.ID (Bonebol) – Sejalan dengan tujuan dan program daerah, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango bersama paradice melakukan kolaborasi dalam sistem kelola sampa di kawasan pedesaan. Hal itu terungkap saat konferensi pers Kick Off program kerjasama anta Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dengan mitra LTKL, Rabu (29/9/2021).
Rendy Aditya Wachid selaku koordinator Paredice menjelaskan, beberapa opsi yang sedang dieksplorasi adalah daur ulang sampah menjadi material bangunan, dan pemeliharaan kawasan konservasi Bone Bolango.
“Kami sadar pengelolaan sampah bukanlah hal yang mudah dan kami membutuhkan bantuan dari banyak pihak. Kami memandang Paradice memiliki pendekatan yang cukup inovatif dan kolaboratif untuk mengelola sampah di Bone Bolango menjadi sesuatu yang bernilai dan fungsional. Yang terpenting pola ini dapat dikerjakan langsung oleh masyarakat” pungkasnya.
Lantas apa sebenarnya Paradice itu?
Dijelaskanya, Paredice sendiri merupakan aliansi yang tergabung dari socialenterprice dan organisasi non-profit yang berfokus untuk menciptakan Indonesia bersih dari sampah. Paredice beranggotakan Parongpong RAW Lab, Rawhaus, Evo&Co., DiversCleanAction, dan CarbonEthics yang memiliki latar belakang kerja yang berbeda-beda mulai dari penyediaan alternatif pengganti plastik sekali pakai, pengelolaan sampah terintegrasi, hingga penghijauan alam melalui tukar karbon.
“Dalam kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango ini, kami berperan untuk menciptakan pola pikir baru melalui edukasi terintegrasi terhadap produksi dan konsumsi sampah, lewat sistem pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan material yang dapat dimanfaatkan kembali untuk memantik kegiatan komunitas muda, sebagai motor utama komitmen warga demi lingkungan yang lebih baik.” Terangnya.
Sembari menjelaskan material bangunan yang dihasilkan dari olahan sampah dalam kolaborasi ini nantinya akan difungsikan sebagai rumah singgah sampah untuk menjadi pusat pengelolaan sampah di desa-desa di Kecamatan Kabila Bone, yang dapat menjadi sarana edukasi bagi warga mengenai pengelolaan sampah.
“Kolaborasi ini akan dimulai dengan membangun percontohan terlebih dahulu bersama masyarakat desa. Harapannya rumah singgah sampah ini dapat dikunjungi publik dan menginspirasi Kabupaten-kabupaten lainnya untuk mulai melakukan pengelolaan sampah,” tambah Rendy.