TATIYE.ID (SPORT) – Penerapan tiket masuk oleh panitia pelaksana (Panpel) Kejurprov Seri I yang memperebutkan tropy Bupati Gorontalo diakui Sekum Pengprov IMI Gorontalo sudah diketahui sebelumnya. Hanya seja memang soal nominal Harga Tiket Masuk (HTM) nya yang sama sekali tidak diketahui IMI Gorontalo.
“Persoalan tiket masuk memang pihak penyelenggara pernah sampaikan event akan menggunakan tiket masuk. Hanya saja kalau soal HTM saya kurang tau persis berapa, karena itu bukan ranah kami,” kata Nurbadri Pakaya, sekum Pengprov IMI Gorontalo.Â
Pria yang akrab disapa Upin tersebut juga mengaku bahwa IMI Gorontalo hanya bertanggung jawab soal tehnis lomba dan tidak mencampuri persoalan penyelenggaraan.Â
“persoalan tiketing dan sebagainya merupakan wewenang dari penyelenggara sendiri, kami dari IMI Provinsi hanya sebagai pelaksana kegiatan karena kebetulan event ini juga merupakan Kejurprov seri 1 untuk tahun 2020,” ungkap Upin..Â
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh tatiye.id, dimana dalam konfrensi pers oleh panitia pelaksana mencuat bahwa pemberlakuan tiket ini, guna menutupi kurangnya anggaran yang diperkirakan mencapai Rp. 40-an juta. Dimana uang yang diperoleh dari hasil penjualan tiket ini diperuntukan pada berbagai hal seperti bonus hadiah, honor panitia, serta berbagai macam keperluan lainnya.
Humas Kejurprov balap motor, Taufik Buhungo juga membenarkan bahwa memang ada retribusi pada lomba tersebut. DanÂ
mengenai kurangnya anggaran kegiatan, Ia juga menuturkan bahwa hal itu disebabkan beberapa hal, salah satunya kegiatan yang tertunda sebanyak dua kali.
“Di persiapan ini kan kita juga sudah buang anggaran. Jadi terjadi pembengkakan kebutuhan anggaran. Memang dalam satu event kita bisa kalkulasikan anggaran, namun karena tertundanya kegiatan karena sesuatu hal, maka disini yang membuat anggaran itu terjadi pembengkakan,” tegas Taufik Bahungo.
Sebagai informasi, data yang diperoleh tatiye.id dalam sebuah lembaran kertas catatan dimana panpel menerima bantuan dana dari sponsor Bank Sulut Rp.2.500.000, Dinas PU Rp. 40.000.000, Honda Motor Rp. 2.000.000, tiket masuk hari pertama Rp. 5.000.000, tiket masuk hari kedua Rp. 8.000.000, dan dari hasil biaya pendaftaran peserta Rp. 56.Â
700.000. Sehingga ditotal pendapatan panpel mencapai Rp. 114.200.000. Dimana jika dipotong biaya bonus juara sebesar Rp. 72.000.000 seperti yang ada pada lembaran kertas catatan tersebut, maka sisa data yang diperoleh panpel mencapai Rp. 42.200.000. (*)
Pewarta : Khalid MoominÂ


















