TATIYE.ID (SPORT) – Kembalinya Persigo ke Gorontalo setelah dua musim dikelola manajemen di Lumajang kini Laskar Lahilote tengah berusaha bangkit mandiri menghadapi kompetisi Liga 2 musim ini. Meski diakui ketua Persigo, Adhan Dambea tim kebanggaan masyarakat Gorontalo akan tampil apa adanya dikompetisi tahun ini.
“sampai saat ini tidak ada yang mau untuk mengelola Persigo, tapi kita akan tetap mengarungi kompetisi musim ini meski dengan kondisi apa adanya,” ujar Adhan Dambea, Minggu (23/02/2020).
Lantas terkait dimana nanti home base Persigo untuk kompetisi tahun ini, Adhan Dambea mengaku secara administrasi dan untuk meminimalisir penggunaan anggaran pada musim ini, pihaknya berencana akan menjalin kerja sama dengan pengelola salah satu stadion di pulau Jawa untuk dijadikan home base Laskar Lahilote.
“Yang jadi pertanyaan sekarang, selain bagaimana pengelolaan Persigo?, tim ini juga membutuhkan biaya besar untuk mengarungi kompetisi. Selain itu, Gorontalo tidak memiliki lapangan yang layak dan yang memenuhi syarat. Stadion Merdeka sudah tidak memenuhi syarat lagi, dan jika menggunakan lapangan di kota terdekat, Manado cost-nya akan lebih tinggi,” kata Adhan.
Sebagai informasi, untuk bisa bermain di Liga 2, Persigo butuh deposito sebesar Rp. 2 Miliar sebagai jaminan. Itu belum termasuk biaya pelatih, pemain, peralatan dan perlengkapan lainnya.
“Satu musim kompetisi minimal orang yang mau mengelola Persigo punya uang Rp. 4 miliar, dan sampai saat ini belum ada yang bersedia. Makanya dengan semakin dekatnya waktu dimulainya kompetisi, kita harus berusaha bagaimana klub ini tetap akan ikut kompetisi, meski dengan kondisi keuangan dan kemampuan seadanya,” jelas Adhan.(*)


















