TATIYE.ID (KABGOR) – Hangatnya pemberitaan terkait lembaga adat dan penilaian mantan Bupati Gorontalo dua periode, David Bobihoe yang mempersoalkan, sikap Bupati Nelson Pomalingo yang tidak melibatkan Dewan Adat dalam urusan pemerintahan, dinilai keliru oleh salah satu tokoh pemuda Sirajudin Hutuba. Bahkan menurut pria yang akrab disapa Sira tersebut, dan kesan David Bobihoe sedang berusaha membenturkan Bupati Nelson dengan Dewan Adat.
Kepada awak media, Sirajudin melihat bahwa Bupati Nelson Pomalingo selalu mempunyai perhatian besar terhadap lembaga adat bahkan selalu berdiskusi dengan para tokoh adat. Hal ini dikatakan olehnya mengingat dedikasi Dewan Adat yang besar untuk perbaikan Gorontalo, maka Bupati Nelson Pomalingo memberikan porsi anggaran daerah untuk kelembagaan Dewan Adat.
“Klaim seperti ini tidak hanya lucu, tetapi juga malah merusak tatanan adat,” ujarnya. Sirajudin menambahkan, Kalau David Bobihoe ingin menjagokan istrinya atau orang partainya jadi Bupati, silahkan saja. Tapi jangan menggunakan politik pecah belah, karena cara seperti ini tidak hanya tidak etis, tetapi juga bertentangan dengan nilai adat. Mengapa?, karena Dewan Adat yang mestinya netral terhadap politik justru ditarik-tarik dalam urusan politik.
Lebih lanjut dia mengatakan, David Bobihoe mestinya belajar dari apa yang dilakukan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Beliau jadi Gubernur dua periode tanpa menggunakan atau menarik-narik Dewan Adat sebagai alat politik. Bahkan kita hampir tidak pernah mendengar bahwa lembaga adat dilibatkan dalam menentukan siapa jadi apa dalam pemerintahan propinsi Gorontalo.
“Saya juga melihat hal yang sama juga dilakukan oleh Bupati Pohuwato dan Bupati Gorontalo Utara. Mereka tetap menjunjung tinggi adat dan Dewan Adat, namun tidak melibatkannya dalam urusan politik,” ucapnya.
Sirajudin mengungkapkan jikalau ada kebijakan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo yang dianggap keliru, dalam menentukan jabatan Camat di wilayah Kabupaten Gorontalo, tentu perlu dipertanyakan Camat mana yang dimaksud.
“Saran saya sebaiknya David Bobihoe jangan membanding-bandingkan apa yang dilakukan rezimnya dengan rezim Bupati Nelson Pomalingo. Malah sebaiknya David Bobihoe harus bersikap bijak. Biarlah urusan pemerintahan diurus oleh bupati yang sedang menjabat,” Tukas Sirajudin seraya menambahkan untuk urusan Camat, biarlah berjalan sebagaimana aturan yang ada.
Dirinya malah jadi bertanya-tanya mengapa ada tokoh seperti pak David Bobihoe yang sudah mendapat gelar adat “pulanga” tetapi sering bikin gaduh atau bikin pernyataan yang bisa memecah-belah warga Kabupaten Gorontalo.
“Ini seharusnya mendapatkan perhatian dari lembaga adat. Kita semua berharap Dewan Adat bisa merespon hal-hal semacam ini agar tidak menurunkan kredibilitas Dewan Adat yang sudah memberikan gelar pulanga,” Tutupnya. (*)
Pewarta : Khalid Moomin



















