TATIYE.ID (KABGOR) – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Bantuan Sosial Pangan (BSP) untuk wilayah Kabupaten Gorontalo selalu mendapatkan sorotan dari beberapa masyarakat, aktivis, LSM.
Hal ini dipengaruhi dengan adanya dugaan permainan di dalam penyaluran program BPNT terutama di dalam pengadaan bahan panganya, olehnya dari beberapa kelompok sering menyoroti penyaluran program BSP.
Untuk itu, Aliansi Masyarakat Peduli Penegakan Korupsi (AMPPK) belum lama ini mendatangi Polres Gorontalo guna mempertanyakan proses penyelidikan dugaan kasus BPNT atau BSP yang sementara ditangani Polres Gorontalo.
“Mengapa kami datangi Polres Gorontalo dalam hal ini Reskrim karena sekarang ini untuk program BPNT sementara di tangani oleh pihak Reskrim, dan kami tau juga untuk ketua Satgas Bantuan Sosial (Bansos) melekat pada Waka Polres Gorontalo,” jelas Yosep Ismail koordinator AMPPK
Mantan Presiden BEM Universitas Gorontalo ini meminta Polres Gorontalo benar-benar menseriusi dan mendalami siapa saja yang bermain dalam bantuan BPNT tersebut.
“Ini program diperuntukan untuk masyarakat miskin, olehnya kami meminta ketika ada oknum aparat maupun pejabat atau siapa saja yang terlibat agar di proses hukum. Kami akan selalu beri dukungan pada Polres Gorontalo untuk serius kasus korupsi di daerah,” tegas Yosep
Sementara itu, Kapolres Gorontalo AKBP Ade Permana, SIK, MH. melalui Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Nauval Seno, S.T.K, menyampaikan jika pihaknya akan benar-benar menseriusi kasus BPNT dan saat ini sementara melakukan penyelidikan.
“Saya menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung dan mensuport kami khusus Polres Gorontalo, dalam hal kasus-kasus yang kami tangani saat ini,” tuturnya.
Iptu Nauval menjelaskan pihaknya sudah meminta klarifikasi atau keterangan dari semua pihak termasuk bank penyalur. Bahkan meminta beberapa dokumen tapi mendapatkan kendala dari bank penyalur.