TATIYE.ID (KABGOR) – Memperingati Hari pohon sedunia yang diperingati pada setiap Tanggal 21 November, Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) bersama siswa SMA Negeri 2 Limboto juga Bapak dan Ibu Guru merayakannya dengan cukup unik
Diawali dengan menanam bibit pohon dan dilanjutkan dengan materi ringan yang bertemakan betapa pentingnya kesadaran manusia tentang pohon
“Jika kita menghitung berapa rupiah yang bisa pohon berikan melalui oksigen, jawabannya adalah ratusan miliar rupiah per tahun. Itu jika oksigennya berbayar, namun sampai sekarang ini kita menghirupnya dengan gratis karena jasa pohon-pohon,” ungkapnya juru kampanye BIOTA, Ririn Hasan
Selain diskusi, siswa juga diajak mengenali pohon di lingkungan sekolah melalui kuis tebak jenis pohon. Peserta yang berhasil menjawab dengan benar, mendapatkan botol minum gratis sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik.
Adapun yang memebuat hari pohon sedunia lebih berwarna dimana ada aksi peluk pohon, siswa dan guru menyebar ke seluruh bagian sekolah dan masing-masing memilih satu pohon untuk dipeluk.
Pelukan tersebut bermakna sebagai ungkapan rasa cinta kepada pohon serta berniat untuk selalu menanam, merawat dan menjaga pohon agar tidak ditebang.
Direktur BIOTA Debby Mano mengatakan festival peluk pohon tak hanya diikuti oleh siswa SMAN 2 Limboto, namun dapat diikuti oleh seluruh warga Gorontalo.
Caranya adalah dengan mengunggah foto sedang memeluk pohon melalui akun media sosial masing-masing.
“Dengan cara ini kami ingin menggugah kesadaran bersama, bahwa pohon memiliki banyak kontribusi pada kehidupan manusia. Kita sudah terlalu banyak kehilangan pohon karena pembangunan infrastruktur, kebakaran hutan, pembalakan liar hingga karena gaya hidup,” katanya
Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Limboto Ben Mulyono Rauf, mengatakan pihaknya mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dengan cara menghijaukan sekolah.
“Kami selalu menambah jumlah pohon yang ada dan juga melibatkan siswa untuk merawatnya,” ungkap Ben.
Sekolah yang pernah meraih juara pertama Sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2017 itu, juga memiliki sistem pemilahan sampah, pembuatan pupuk kompos, manajemen bank sampah hingga beternak ayam kampung.*
Pewarta : Halid Moomin.




















