Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono menyampaikan bahwa 7 terduga teroris yang ditangkap di Pohuwato memiliki keterampilan tempur dan persiapan guna melancarkan aksi penyerangan.
“Mereka telah mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, latihan bela diri, kemudian latihan memanah, melempar pisau, dan juga latihan menembak senapan angin,” ujar Brigjen Rusdi di Tangerang, Kamis (4/2) malam.
“Dan tentunya kelompok ini punya kemampuan untuk merakit bom,” imbuhnya.
Rusdi menyebut, beberapa lokasi telah jadi target antara lain Mako Polri hingga rumah pejabat di Gorontalo.
Beruntung, aksi penyerangan ini tidak terlaksana lantaran Densus 88 menangkap lebih dulu kelompok Ikhwan Pohuwato ini pada tanggal 27 November 2020.
Ikhwan Pohuwato diketahui memiliki afiliasi dengan ISIS.
“Untuk di Gorontalo, kelompok ini dikenal dengan Ikhwan Pahuwato. Ini merupakan kelompok Ansor Daulah yang tentunya berafiliasi kepada ISIS,” tandasnya.
Ketujuh orang ini dibawa ke Jakarta bersama 19 terduga teroris dari Makassar. Nantinya mereka akan dibawa ke Rutan Mako Brimob.