
TATIYE.ID (GORONTALO) – Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo berhasil meringkus enam tersangka kasus kekerasan seksual pada gadis bawah umur di Kabupaten Gorontalo.
Polda Gorontalo melalui Iptu Natalia Pranti Olii, Penyidik Unit PPA Polda Gorontalo menguraikan kronologi awal terjadinya perbuatan tak senonoh itu.
Dalam konferensi pers Kamis (30/01/2025) tersebut terungkap bahwa dalam kasus ini telah diamankan 19 orang terduga pelaku, 6 ditahan dan 14 orang lainnya berstatus wajib lapor atau masih dibawah umur.

Diketahui aksi bejat oleh sejumlah pemuda itu dilangsungkan di tiga tempat yang berbeda.
Kejadian awal bermula pada tanggal 18 Januari 2025, dimana korban yang baru berusia 14 tahun tersebut usai merayakan ulang tahun di kediamannya pada pukul 23.30 Wita.
Kemudian korban dijemput oleh pelaku berinisial RP (19 tahun) pada pukul 23.30 Wita dan diajak ke salah satu penginapan yang berada di Jalan Rambutan, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo dan melangsungkan aksinya.
Sebelumnya, korban sempat menolak dan telah mendapatkan ancaman bahwa tidak akan diantar pulang ke rumahnya jika tidak memenuhi hasrat si pelaku.
Setelah melakukan aksinya, korban lalu dibonceng menuju terminal transit di Telaga, Kabupaten Gorontalo. Saat tiba, korban ditinggalkan sendiri dan korban langsung menghubungi temannya yang berinisial FS (17 tahun).
Lalu Korban diajak ke rumah pelaku FS yang berada di Limboto tepat pukul 01.30 Wita (19/01/2025) dan ketika tiba dirumah sudah ada beberapa teman-temannya didalam rumah, lalu mulai korban disetubuhi dan dicabuli secara bergantian.
“Di TKP kedua itu total 9 orang pelaku, diantaranya adalah teman korban FS, kejadian berlangsung di Kelurahan Tenilo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo,” ungkapnya.
Kejadian naas tersebut kembali terjadi pada Senin (20/01/2025), ketika korban diantar oleh temannya ke rumah di Kelurahan Padebuolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo. Di lokasi ini, korban kembali digagahi oleh sepuluh orang terduga pelaku secara bergilir.
Olehnya, keenam tersangka tersebut dijerat Pasal 81 ayat (1) dan Pasal 82 Ayat (1) undang-undang RI. No.17 Tahun 2016 yakni dipidana penjara paling singkat dan paling lama 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 5 miliyar.
“Kami sudah melakukan dampingan trauma healing langsung kepada korban dan sudah kita laksanakan pada beberapa hari yang lalu, agar korban bisa pulih kondisi psikologisnya dan melakukan kegiatan dengan normal,” tutur Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro.