TATIYE.ID (GORONTALO) – Sebanyak 1.708 Guru Tidak Tetap (GTT) di lingkungan Pemprov Gorontalo yang tersebar di 132 sekolah tengah mengikuti uji kompetensinya sejak Selasa kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Dr. Wahyudin Katili menjelaskan, seleksi GTT tahun ini tidak fokus pada meluluskan atau menggugurkan guru yang ada, tetapi fokus menilai kompetensi dan linieritas (kesesuaian bidang studi dengan mata pelajaran yang dipegang).
“Seleksi ini dalam rangka melihat kompetensi. Jangan sampai terjadi kemorosotan kualitas guru-guru kita dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Bisa juga ada yang tidak digugurkan tapi karena jam belajar sudah terpenuhi di sekolah A dan kurang di sekolah B maka dilakukan pengisian silang,” kata Wahyudin.
Wahyudin mengatakan tantangan guru dalam proses belajar mengajar di tengah pandemi saat ini semakin besar. Cara-cara belajar mengajar konvensional sudah harus diganti dengan inovasi dan pendekatan yang baru untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.
“Kita berharap ada hal-hal yang sifatnya tidak biasa dilakukan guru kita. Kalau selama ini terpaku mengajar di depan kelas dengan pendekatan yang konvensional, maka di era ini ada inovasi dan pembelajaran yang bermakna. Kita tidak mengejar tuntasnya kurikum, kita tuju adalah pembelajaran yang bermakna,” imbuhnya.
Seleksi berkas GTT sudah dilakukan sejak Rabu pekan lalu. Mereka akan diuji melalui metode wawancara dan proses belajar mengajar. Waktu pelaksanaan bervariasi dimulai sejak Selasa kemarin dan berakhir Jumat besok.
“Seleksi ini tidak dibuka untuk guru yang baru masuk atau guru pengganti. Kita masih fokus untuk GTT yang sudah mengajar paling tidak sejak tahun 2020 lalu,” pungkasnya. (Adv)